JENIS OLAHRAGA BELADIRI
MACAM-MACAM BELADIRI
SENI BELA DIRI
Seni
bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara
seseorang itu mempertahankan diri. Seni bela diri telah lama wujud dan
pada mulanya ia berkembang di medan pertempuran sebelum secara
perlahan-lahan apabila peperangan telah berkurangan dan penggunaan
senjata moden mula digunakan secara berleluasa, seni bela diri mula
berkembang dikalangan mereka yang bukannya anggota tentera tetapi
merupakan orang awam.
Boleh dikatakan seni bela diri terdapat di
merata-merata di dunia ini dan hampir setiap negara mempunyai seni bela
diri yang berkembang sama ada secara tempatan atau diubah sesuai dari
pada seni bela diri luar yang meresap masuk.
Bagaimanapun kemudahan
perhubungan dan komunikasi yang ada pada masa ini memudahkan
perkembangan ide dan seni bela diri tidak lagi terhadang di tanah
asalnya tetapi telah berkembang ke seluruh dunia.
Seni bela diri juga
terbahagi kepada beberapa jenis daripada seni tempur bersenjata tajam,
senjata tidak tajam seperti kayu, dan seni tempur tangan kosong.
Di antara jenis-jenis seni bela diri yang ada adalah seperti berikut:
KARATE
Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri
karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni bela diri ini pertama
kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan China”.
Nama-nama atlet karate yang berprestasi di indonesia adalah.:
klik di sini untuk melihatnya !
Dwonload di sini game karate seru untuk android anda ...!!!
klik di sini untuk melihat arti dan sejarah karate!
Seorang pendekar sedang memperagakan silat dengan pakaian.
Pencak
Silat atau Silat (berkelahi dengan menggunakan teknik pertahanan diri)
ialah seni bela diri Asia yang berakar dari budaya Melayu. Seni bela
diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan
Singapura tapi bisa pula ditemukan dalam berbagai variasi di berbagai
negara sesuai dengan penyebaran suku Melayu, seperti di Filipina Selatan
dan Thailand Selatan. Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, saat
ini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh.
Induk
organisasi pencak silat di Indonesia adalah IPSI (Ikatan Pencak Silat
Indonesia). Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa), adalah
nama organisasi yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan
Brunei Darussalam untuk mewadahi federasi-federasi pencak silat di
berbagai negara.
Sejarah
Silat diperkirakan
menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi
asal mulanya belum dapat dipastikan. Meskipun demikian, silat saat ini
telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas,[1]
yaitu para penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung
Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua
franca bahasa Melayu di berbagai daerah di pulau-pulau Jawa, Bali,
Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lainnya juga mengembangkan sebentuk silat
tradisional mereka sendiri. Dalam Bahasa Minangkabau, silat itu sama
dengan silek. Sheikh Shamsuddin (2005)[2] berpendapat bahwa terdapat
pengaruh ilmu beladiri dari Cina dan India dalam silat. Bahkan
sesungguhnya tidak hanya itu. Hal ini dapat dimaklumi karena memang
kebudayaan Melayu (termasuk Pencak Silat) adalah kebudayaan yang terbuka
yang mana sejak awal kebudayaan Melayu telah beradaptasi dengan
berbagai kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari
India, Cina, Arab, Turki, dan lainnya. Kebudayaan-kebudayaan itu
kemudian berasimilasi dan beradaptasi dengan kebudayaan penduduk asli.
Maka kiranya historis pencak silat itu lahir bersamaan dengan munculnya
kebudayaan Melayu. Sehingga, setiap daerah umumnya memiliki tokoh
persilatan yang dibanggakan. Sebagai contoh, bangsa Melayu terutama di
Semenanjung Malaka meyakini legenda bahwa Hang Tuah dari abad ke-14
adalah pendekar silat yang terhebat.[3] Hal seperti itu juga yang
terjadi di Jawa, yang membanggakan Gajah Mada.
Perkembangan dan
penyebaran silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya
banyak dipengaruhi oleh kaum Ulama, seiiring dengan penyebaran agama
Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Catatan historis ini dinilai otentik
dalam sejarah perkembangan pencak silat yang pengaruhnya masih dapat
kita lihat hingga saat ini. Kala itu pencak silat telah diajarkan
bersama-sama dengan pelajaran agama di surau-surau. Silat lalu
berkembang dari sekedar ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi
bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah. Disamping
itu juga pencak silat menjadi bagian dari latihan spiritual.[2]
Istilah dalam Pencak Silat
Sikap dan Gerak
Pencak
silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik
(pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap
dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara
berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka
pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang
cepat.
Teknik
Pencak
Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang.
Praktisi biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak
kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan,
sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi,
dan lain-lain.
Jurus
Pesilat
berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk
tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk
menguasai penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat (buah), saat
dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan
langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan
kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
Aspek Mental Spiritual: Pencak
silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia
seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu
seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan
lain untuk mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.
Aspek Seni Budaya:
Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek yang
sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni
tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
Aspek Bela Diri:
Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai
ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan
pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.
Aspek Olah Raga:
Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat
mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian
aspek ini. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi
bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regU.
Bentuk
pencak silat dan padepokannya (tempat berlatihnya) berbeda satu sama
lain, sesuai dengan aspek-aspek yang ditekankan. Banyak aliran yang
menemukan asalnya dari pengamatan atas perkelahian binatang liar.
Silat-silat harimau dan monyet ialah contoh dari aliran-aliran tersebut.
Adapula yang berpendapat bahwa aspek bela diri dan olah raga, baik
fisik maupun pernapasan, adalah awal dari pengembangan silat. Aspek olah
raga dan aspek bela diri inilah yang telah membuat pencak silat menjadi
terkenal di Eropa.
Bagaimanapun, banyak yang berpendapat bahwa
pokok-pokok dari pencak silat terhilangkan, atau dipermudah, saat pencak
silat bergabung pada dunia olah raga. Oleh karena itu, sebagian
praktisi silat tetap memfokuskan pada bentuk tradisional atau spiritual
dari pencak silat, dan tidak mengikuti keanggotaan dan peraturan yang
ditempuh oleh Persilat, sebagai organisasi pengatur pencak silat
sedunia.
Tingkat kemahiran
Secara ringkas, murid silat atau pesilat dibagi menjadi beberapa tahap atau tingkat kemahiran, yaitu:
Pemula,
diajari semua yang tahap dasar seperti kuda-kuda,teknik tendangan,
pukulan, tangkisan, elakan,tangkapan, bantingan, olah tubuh, maupun
rangkaian jurus dasar perguruan dan jurus standar IPSI
Menengah,
ditahap ini, pesilat lebih difokuskan pada aplikasi semua gerakan
dasar, pemahaman, variasi, dan disini akan mulai terlihat minat dan
bakat pesilat, dan akan disalurkan kepada masing-masing cabang, misalnya
Olahraga & Seni Budaya.
Pelatih,
hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman di tahap
pemula, dan menengah akan membuat pesilat melangkah ke tahap
selanjutnya, dimana mereka akan diberikan teknik - teknik beladiri
perguruan, dimana teknik ini hanya diberikan kepada orang yang memang
dipercaya, dan mampu secara teknik maupun moral, karena biasanya teknik
beladiri merupakan teknik tempur yang sangat efektif dalam melumpuhkan
lawan / sangat mematikan.
Pendekar, merupakan pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan, mereka akan mewarisi ilmu-ilmu rahasia tingkat tinggi.
TARUNG DERAJAT
Seni
Ilmu Olah Raga Bela Diri TARUNG DERAJAT dideklarasikan kelahirannya
dibumi persada Indonesia tercinta, di Bandung 18 Juli 1972 oleh
peciptanya seorang putra bangsa yaitu Guru Haji Achmad Dradjat yang
memiliki nama julukan dengan panggilan AA Boxer. Nama panggilan AA Boxer
diterapkan dan melekat pada diri Achmad Dradjat, setelah dirinya mampu
dan berhasil menggunakan dan menerapkannya Seni Pembelaan Diri karya
ciptanya didalam berbagai bentuk perkelahian, dimana butuh dan harus
BERKELAHI atau BERTARUNG dalam rangka BERJUANG untuk mempertahankan
kelangsungan hidup, menegakan kehormatan dan membela kemanusiaan dalam
kehidupan sehari-hari selaras dengan kodrat hidupnyanya. Asosiasi resmi
beladiri ini adalah KODRAT (Keluarga Olahraga Tarung Derajat). Olah raga
ini mempunyai spesifikasi perpaduan lima unsur daya gerak yang terdiri
dari "kekuatan", "kecepatan", "ketepatan", "keberanian", dan "keuletan".
TARUNG DERAJAT itu Seni Ilmu Olah Raga Bela Diri yang memiliki ciri
khas dan kemandirian tersendiri, seperti Sistem Pembelaan Diri Reaksi
Cepat yang Praktis dan Efektif dengan gerak anggota tubuh yang Realistis
dan Rasional. Hal itu adalah, Logika dan Tindakan Moral yang
memanfaatkan senyawa daya gerak Otot, Otak serta Nurani untuk digunakan
terutama pada upaya Pemeliharaan Keselamatan dan Kesehatan hidup,
seperti Menghindari dan mempertahankan diri dari segala bentuk tindak
kekerasan yang merusak derajat moral kemanusiaan dan Menghormati
persamaan hak dan kewajiban dalam pergaulan umum dimanapun berada, serta
Pencegahan dan Pemulihan penyakit fisik dan mental yang menumbuhkan
kerusakan pada tatanan kehidupan, misalnya: Persaingan hidup dan
Keserakahan. Tarung Derajat merupakan olah raga beladiri (seni
keperkasaan) yang murni melatih kekuatan fisik (tubuh), dengan kata lain
dalam Tarung Derajat tidak terdapat materi tentang tenaga dalam.
Walaupun Tarung Derajat dikenal -- oleh masyarakat -- sebagai olahraga
fisik yang keras, tapi sama sekali ia tidak mengajarkan anggotanya untuk
bersikap jumawa. Bahkan sejak awal Sang Guru, Aa Boxer, sebagai
pencipta olahraga ini berkomitmen bahwa Tarung Derajat merupakan
olahraga beladiri yang menekankan pembentukan akhlak, serta pribadi
mandiri yang berhati nurani serta mempunyai watak yang lembut dan
bijaksana. Hal ini tercermin dalam beberapa motto filosofis (doktrin) Aa
Boxer: "Aku Ramah Bukan Berarti Takut, Aku Tunduk Bukan Berarti
Takluk", "Jadikanlah Dirimu Oleh Diri Sendiri", "Aku Belajar Tarung
Derajat untuk Mengalahkan Diriku Sendiri, Tapi bukan untuk Dikalahkan
Orang Lain".
Sejarah
Seni Ilmu Olah Raga Bela
Diri TARUNG DERAJAT dideklarasikan kelahirannya dibumi persada
Indonesia tercinta, di Bandung 18 Juli 1972 oleh peciptanya seorang
putra bangsa yaitu Guru Haji Achmad Dradjat yang memiliki nama julukan
dengan panggilan Aa Boxer. Nama panggilan Aa Boxer diterapkan dan
melekat pada diri Achmad Dradjat, setelah dirinya mampu dan berhasil
menggunakan dan menerapkannya Seni Pembelaan Diri karya ciptanya didalam
berbagai bentuk perkelahian, dimana butuh dan harus BERKELAHI atau
BERTARUNG dalam rangka BERJUANG untuk mempertahankan kelangsungan hidup,
menegakan kehormatan dan membela kemanusiaan dalam kehidupan
sehari-hari selaras dengan kodrat hidupnyanya.
Jadi sebenarnya
keberadaan Tarung Derajat itu adalah identik dengan perjalanan &
perjuangan G.H.Achmad Dradjat yang juga dikenal dengan julukan Aa Boxer
dan kini bergelar “SANG GURU TARUNG DERAJAT”.
Perjalanan &
Perjuangan hidup Achmad Dradjat dimulai sejak kelahirannya diatas muka
bumi ini, Sang Guru Tarung Derajat dilahirkan di Garut 18 Juli 1951 dari
pasangan Bapak dan Ibu H.Adang Latif dan Hj.Mintarsih dalam suasana
sedang terjadi pertempuran melawan Gerombolan pemberontak yang dikenal
dengan sebutan kelompok Darul Islam (D.I), dalam penyerangan tersebut
kedua orang tua Achmad Dradjat sebagai Aktivis Pejuang Kemerdekaan
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang setelah pasca Keemerdekaan
menjadi anggota Polisi Istimewa, menjadi salah satu sasaran operasi dari
penyerangan Gerombolan tersebut. Berkat kebesaran dan kekuasaan Tuhan
Yang Maha Esa dapat selamat dari peristiwa itu dan saat itulah Sang Guru
lahir dalam keadaan sehat, ditengah kejaran para pemberontak. Peristiwa
tersebut telah mengilhami kedua oranng tua Sang Guru memberikan nama
DARAJAT (DRADJAT / DERAJAT), yang berarti Berkat yaitu suatu Rahmat
karunia Tuhan Yang Maha Esa yang membawa atau mendatangkan kebaikan pada
kehidupan manusia, seperti keselamatan dan kesehatan hidup atau
kesejahteraan hidup atau juga sebagai harkat dan martabat hidup manusia.
Sejalan dan seiring dengan nilai-nilai riwayat Perjalanan &
Perjuangan hidup yang dilakukan Sang Guru Achmad Dradjat alias Aa Boxer
dalam menciptakan dan melahirkan Ilmu Bela Diri secara Alami, Mandiri,
dan Tersendiri serta kejadian-kejadian hidup yang terjadi selalu
dinikmati dengan totalitas berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
dengan tindakan-tindakan yang Realistis dan Rasional, dari hasil
perjuangan hidup PRIBADI seperti itu, mencuat sebuah nama untuk
diterapkan pada Seni Ilmu Olah Raga Bela Diri Karya Ciptanya, yaitu :
“TARUNG DERAJAT.” (Tarung, Bertarung adalah Berjuang dan Derajat adalah
Harkat martabat kemanusiaan)
Berbagai macam kejadian dan
pengalaman hidup yang terjadi dalam lingkup pembelaan diri yang berasal
dari mengandalian diri gerak reflek dan dorongan naluri ,insting atau
garizah yang terus terjadi secara berulang tersebut, mengasah otot, otak
serta nuraninya untuk terbiasa menghadapi berbagai ancaman dan terlatih
untuk menjawab tantangan hidup, yang berupa menjaga keselamatan dan
kesehatan diri, menegakkan dan mempertahankan kehormatan serta membela
kemanusiaan.
Bersamaan dengan itulah proses penciptaan gerak dan
jurus dibentuk dan diuji dari perkelahian. Proses ini disempurnakan
melalui suatu penempaan diri, baik secara fisik maupun mental dengan
cara yang tersendiri dan mandiri. Gerakan tubuh yang kemudian menjadi
jurus ini, seluruhnya didasari gerak reflek yang alamiah.
Dari
penempaan praktis ini gerakan tubuh yang tercipta manjadi sangat efektif
bagi suatu pembelaan diri. Gerakan dan jurus serta metode latihan
didasari kemampuan alamiah. Semua ini sebenarnya dimiliki semua manusia
sebagai fitrah dan bisa dikembangkan secara mandiri, inilah yang
mendasari lahirnya sebuah prinsip hidup Tarung Derajat “Jadikanlah
Dirimu oleh Diri Sendiri.”
Hingga menginjak usia pemuda remaja,
Achmad Dradjat telah menunjukan kemampuaan dan keunggulan dalam
menghadapi berbagai tindak kekerasan dan perkelahian. Achmad Dradjat
juga menularkan kemampuan beladirinya pada rekan-rekan dekat dan
masyarakat lain yang membutuhkannya, yang sebagian besar memintanya
untuk menjadi “Guru.” Akhirnya, pada tanggal 18 juli 1972 diikrarkan
pendirian Perguruan Tarung Derajat yang menjadi tanda utama resminya
kelahiran Ilmu Olah Raga Seni Ilmu Pembelaan Diri karya cipta Achmad
Dradjat.
Gelar “SANG GURU” menjadi sebuah panggilan kehormatan dan
penghargaan sekaligus sebagai Saripati Jati Dirinya dari apa yang
diperjuangkannya dalam menciptakan ILmu Olah Raga Seni Pembelaan Diri
TARUNG DERAJAT bagi murid-murid dan Perguruan Pusat Tarung Derajat.
TAEKWONDO
Taekwondo
(juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olah raga bela diri Korea
yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini
adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga
dipertandingkan di Olimpiade.
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae
berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti
"tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat
diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan"
atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan
seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri
lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri,
olah raga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Meskipun ada banyak
perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo,
seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu
sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang
lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu
pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping
adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan
mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali
dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga
mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan
tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).
Tiga Materi Dalam Berlatih
Poomse atau rangkaian jurus
adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri,
yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram
tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi
timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.
Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras
adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/obyek benda mati, untuk
mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya
dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain.
Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan
tusukan jari tangan.
Kyoruki atau pertarungan
adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse,
dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan
teknik pertahanan diri.Filosofi Sabuk pada Tae Kwon Do
Putih melambangkan kesucian,awal/dasar dari semua warna,permulaan.(mempelajari jurus dasar (taeguk) 1)
Kuning
melambangkan bumi,disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan
kuat.?(mempelajari jurus dasar (taeguk) 2 dan 3).Sebelum naik sabuk
hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dulu.
Hijau
melambangkan hijaunya pepohonan,pada saat inilah dasar TKD mulai
ditumbuhkembangkan.(mempelajari taeguk 4 dan 5).Sebelum naik ke sabuk
biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dulu.
Biru
melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi
arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita
pelajari.(mempelajari taeguk 6 dan 7).Sebelum naik sabuk merah biasanya
naik ke sabuk biru strip merah terlebih dulu.
Merah
melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi
orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan
tindakan kita.(mempelajari taeguk 8, 9, dan 10). Sebelum naik sabuk
hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip dua dan merah strip satu
dahulu.
Hitam
melambangkan akhir,kedalaman,kematangan dalam berlatih dan penguasaan
diri kita dari takut dan kegelapan.Hitam memiliki tahapan dari Dan 1
hingga Dan 10.
CAPOEIRA
Capoeira
merupakan sebuah olah raga bela diri yang dikembangkan oleh para budak
Afrika di Brasil pada sekitar tahun 1500-an. Gerakan dalam capoeira
menyerupai tarian dan bertitik berat pada tendangan. Pertarungan dalam
capoeira biasanya diiringi oleh musik dan disebut Jogo. Capoeira sering
dikritik karena banyak orang meragukan keampuhannya dalam pertarungan
sungguhan, dibanding seni bela diri lainnya seperti Karate atau
Taekwondo.
Capoeira adalah
sebuah sistem bela diri tradisional yang didirikan di Brazil oleh
budak-budak Afrika yang dibawa oleh orang-orang Portugis ke Brazil untuk
bekerja di perkebunan-perkebunan besar. Pada zaman dahulu mereka
melalukan latihan dengan diiringi oleh alat-alat musik tradisional,
seperti berimbau (sebuah lengkungan kayu dengan tali senar yang dipukul
dengan sebuah kayu kecil untuk menggetarkannya) dan atabaque (gendang
besar), dan ini juga lebih mudah bagi mereka untuk menyembunyikan
latihan mereka dalam berbagai macam aktivitas seperti kesenangan dalam
pesta yang dilakukan oleh para budak di tempat tinggal mereka yang
bernama senzala. Ketika seorang budak melarikan diri ia akan dikejar
oleh “pemburu” profesional bersenjata yang bernama capitães-do-mato
(kapten hutan). Biasanya capoeira adalah satu-satunya bela diri yang
dipakai oleh budak tersebut untuk mempertahankan diri. Pertarungan
mereka biasanya terjadi di tempat lapang dalam hutan yang dalam bahasa
tupi-guarani (salah satu bahasa pribumi di Brazil) disebut caá-puêra –
beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa inilah asal dari nama seni bela
diri tersebut. Mereka yang sempat melarikan diri berkumpul di desa-desa
yang dipagari yang bernama quilombo, di tempat yang susah dicapai.
Quilombo yang paling penting adalah Palmares yang mana penduduknya
pernah sampai berjumlah sepuluh ribu dan bertahan hingga kurang lebih
selama enam puluh tahun melawan kekuasaan yang mau menginvasi mereka.
Ketua mereka yang paling terkenal bernama Zumbi. Ketika hukum untuk
menghilangkan perbudakan muncul dan Brazil mulai mengimport pekerja
buruh kulit putih dari negara-negara seperti Portugal, Spanyol dan
Italia untuk bekerja di pertanian, banyak orang negro terpaksa berpindah
tempat tinggal ke kota-kota, dan karena banyak dari mereka yang tidak
mempunyai pekerjaan mulai menjadi penjahat. Capoeira, yang sudah menjadi
urban dan mulai dipelajari oleh orang-orang kulit putih, di kota-kota
seperti Rio de Janeiro, Salvador da Bahia dan Recife, mulai dilihat oleh
publik sebagai permainan para penjahat dan orang-orang jalanan, maka
muncul hukum untuk melarang Capoeira. Sepertinya pada waktu itulah
mereka mulai menggunakan pisau cukur dalam pertarungannya, ini merupakan
pengaruh dari pemain capoeira yang berasal dari Portugal dan
menyanyikan fado (musik tradisional Portugis yang mirip dengan
keroncong). Pada waktu itu juga beberapa sektor yang rasis dari kaum
elit Brazil berteriak melawan pengaruh Afrika dalam kebudayaan negara,
dan ingin “memutihkan” negara mereka. Setelah kurang lebih setengah abad
berada dalam klandestin, dan orang-orang mepelajarinya di jalan-jalan
tersembunyi dan di halaman-halaman belakang rumah, Manuel dos Reis
Machado, Sang Guru (Mestre) Bimba, mengadakan sebuah pertunjukan untuk
Getúlio Vargas, presiden Brazil pada waktu itu, dan ini merupakan
permulaan yang baru untuk capoeira. Mulai didirikan akademi-akademi,
agar publik dapat mempelajari permainan capoeira. Nama-nama yang paling
penting pada masa itu adalah Vicente Ferreira Pastinha (Sang Guru
Pastinha), yang mengajarkan aliran “Angola”, yang sangat tradisional,
dan Mestre Bimba, yang mendirikan aliran dengan beberapa inovasi yang ia
namakan “Regional”.
Sejak
masa itu hingga masa sekarang capoeira melewati sebuah perjalanan yang
panjang. Saat ini capoeira dipelajari hampir di seluruh dunia, dari
Portugal sampai ke Norwegia, dari Amerika Serikat sampai ke Australia,
dari Indonesia sampai ke Jepang. Di Indonesia capoeira sudah mulai
dikenal banyak orang, disamping kelompok yang ada di Yogyakarta, juga
terdapat beberapa kelompok di Jakarta. Banyak pemain yang yang berminat
mempelajari capoeira karena lingkungannya yang santai dan gembira, tidak
sama dengan disiplin keras yang biasanya terdapat dalam sistem bela
diri dari Timur. Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang penulis
besar dari Brazil Jorge Amado, ini “pertarungan yang paling indah di
seluruh dunia, karena ini juga sebuah tarian”. Dalam capoeira teknik
gerakan dasar dimulai dari “ginga” dan bukan dari posisi berhenti yang
merupakan karateristik dari karate, taekwondo, pencak silat, wushu kung
fu, dll...; ginga adalah gerakan-gerakan tubuh yang berkelanjutan dan
bertujuan untuk mencari waktu yang tepat untuk menyerang atau
mempertahankan diri, yang sering kali adalah menghindarkan diri dari
serangan. Dalam roda para pemain capoeira mengetes diri mereka, lewat
permainan pertandingan, di tengah lingkaran yang dibuat oleh para pemain
musik dengan alat-alat musik Afrika dan menyanyikan bermacam-macam
lagu, dan pemain lainnya bertepuk tangan dan menyanyikan bagian refrein.
Lirik lagu-lagu itu tentang sejarah kesenian tersebut, guru besar pada
waktu dulu dan sekarang, tentang hidup dalam masa perbudakan, dan
perlawanan mencapai kemerdekaan. Gaya bermain musik mempunyai perbedaan
ritme untuk bermacam-macam permainan capoeira, ada yang perlahan dan ada
juga yang cepat.
Capoeira
tidak saja menjadi sebuah kebudayaan, tetapi juga sebuah olahraga
nasional Brazil, dan para guru dari negara tersebut membuat capoeira
menjadi terus menerus lebih internasional, mengajar di kelompok-kelompok
mahasiswa, bermacam-macam fitness center, organisasi-organisasi kecil,
dll. Siswa-siswa mereka belajar menyanyikan lagu-lagu Capoeira dengan
bahasa Portugis – “Capoeira é prá homi, / mininu e mulhé...” (Capoeira
untuk laki-laki, / anak-anak dan perempuan).
JUJITSU
Jujutsu
bahasa Jepang: 柔術(juga dieja Jujitsu, Ju-Jitsu atau Jiu-Jitsu)adalah
sebuah sebutan kolektif untuk beberapa aliran seni beladiri yang berasal
dari Jepang, adalah tidak betul jika dikatakan bahwa Ju-Jitsu mengacu
pada satu macam beladiri saja. Jujutsu pada dasarnya adalah
bentuk-bentuk pembelaan diri yang bersifat defensif dan memanfaatkan
"Yawara-gi" atau teknik-teknik yang bersifat fleksibel, dimana serangan
dari lawan tidak dihadapi dengan kekuatan, melainkan dengan cara
"menipu" lawan agar daya serangan tersebut dapat digunakan untuk
mengalahkan dirinya sendiri. Dari seni beladiri Jujutsu ini, lahirlah
beberapa seni beladiri lainnya yang mempunyai konsep defensif serupa,
yaitu Aikido dan Judo, keduanya juga berasal dari Jepang.
Jujutsu
terdiri atas bermacam-macam aliran (Ryuha), namun pada garis besarnya
terbagi atas dua "gaya", yaitu tradisional dan modern. Gerakan dari
kedua macam "gaya" Jujutsu ini adalah hampir sama, namun jurus-jurus
Jujutsu modern sudah disesuaikan dengan situasi pembelaan diri di zaman
modern, sedangkan jurus-jurus Jujutsu tradisional biasanya mencerminkan
situasi pembelaan diri di saat aliran Jujutsu yang bersangkutan
diciptakan. Sebagai contoh, Jujutsu yang diciptakan di zaman Sengoku
Jidai (sebelum Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada pertarungan di
medan perang dengan memakai baju besi (disebut Yoroi Kumi Uchi),
sedangkan yang diciptakan di zaman Edo (sesudah Shogun Tokugawa
berkuasa) menekankan pada beladiri dengan memakai pakaian sehari-hari
(Suhada Jujutsu).
Teknik-teknik Jujutsu pada garis besarnya terdiri atas atemi waza (menyerang bagian yang lemah dari tubuh lawan), kansetsu waza / gyakudori (mengunci persendian lawan) dan nage waza
(menjatuhkan lawan). Setiap aliran Jujutsu memiliki caranya sendiri
untuk melakukan teknik-teknik tersebut diatas. Teknik-teknik tersebut
lahir dari metode pembelaan diri kaum Samurai (prajurit perang zaman
dahulu) di saat mereka kehilangan pedangnya, atau tidak ingin
menggunakan pedangnya (misalnya karena tidak ingin melukai atau membunuh
lawan).
Aliran Jujutsu yang tertua di Jepang adalah Takenouchi-ryu
yang didirikan tahun 1532 oleh Pangeran Takenouchi Hisamori.
Aliran-aliran lain yang terkenal antara lain adalah Shindo Yoshin-ryu
yang didirikan oleh Matsuoka Katsunosuke pada tahun 1864, Daito-ryu yang
didirikan oleh Takeda Sokaku pada tahun 1892, Hakko-ryu yang didirikan
Okuyama Ryuho pada tahun 1942, dan banyak aliran lainnya.
AIKIDO
Aikido(合気道,aikido)
adalah salah satu seni beladiri asal Jepang yang diciptakan oleh
Morihei Ueshiba ( 植芝 盛平 Ueshiba Morihei) berasal dari Daito Ryu
Aiki-Jujutsu. Daito Ryu Aiki-Jujutsu diciptakan pada era modernisasi
Jepang yang berlangsung sekitar tahun 1800-an. Beladiri ini merupakan
kombinasi dari ilmu pedang Kenjutsu dan Jujutsu yang juga merupakan
bentuk seni beladiri tradisional Jepang. Pengaruh Kenjutsu tampak dalam
pengaturan gerakan gerakan atau langkah langkah kaki. Sedangkan pengaruh
Jujutsu tampak dalam penggunaan teknik kuncian dan lemparan.
Kata " aikido" berasal dari tiga huruf kanji:
合 - ai - bergabung, menyelaraskan
気 - ki - roh, hidup energi
道 - dō - jalan, cara
Seni
beladiri ini diciptakan dengan menekankan harmonisasi dan keselarasan
antara energi ki(気, prana) individu dengan ki alam semesta. Aikido juga
menekankan pada prinsip kelembutan dan bagaimana untuk mengasihi serta
membimbing lawan. Prinsip ini diterapkan pada gerakan-gerakannya yang
tidak menangkis serangan lawan atau melawan kekuatan dengan kekuatan
tetapi "mengarahkan" serangan lawan untuk kemudian menaklukkan lawan
tanpa ada niat untuk mencederai lawan. Berbeda dengan beladiri pada
umumnya yang lebih mengutamakan pada latihan kekuatan fisik dan stamina,
Aikido lebih mendasarkan latihannya pada penguasaan diri dan
kesempurnaan teknik. Teknik teknik yang digunakan dalam Aikido
kebanyakan berupa teknik elakan, kuncian, lemparan, bantingan. Sementara
teknik teknik pukulan maupun tendangan dalam praktiknya jarang
digunakan.Falsafah falsafah yang mendasari Aikido, yaitu kasih dan
konsep mengenai ki inilah yang membuat Aikido menjadi suatu seni
beladiri yang unik.
Dalam Aikido ini juga tidak mengenal sistem
kompetisi atau pertandingan, seperti beladiri-beladiri lainnya. Namun
sistem kompetisinya lebih bersifat embukai (peragaan teknik).
Sistem
tingkatan yang harus dilalui oleh seorang praktisi Aikido hampir sama
dengan yang digunakan oleh seni beladiri asal Jepang lainnya, yaitu
sistem Kyu untuk tingkat dasar dan Shodan untuk tingkat mahir. Secara
singkat, praktisi yang berada di tingkat kyu 6 sampai kyu 4 menggunakan
tanda berupa sabuk yang berwarna putih. Sementara praktisi yang mencapai
tingkatan kyu 3 sampai 1 menggunakan sabuk berwarna cokelat. Tingkatan
selanjutnya adalah Shodan. Praktisi yang mencapai tingkatan ini ditandai
dengan sabuk yang berwarna hitam serta aksesoris tambahan berupa celana
panjang bernama Hakama. Celana seperti ini biasa dipakai oleh para
samurai pada zaman dahulu.
Hingga saat ini Aikido juga banyak
memiliki banyak cabang-cabang "teknik" atau "style" yang juga memperkaya
teknik-teknik yang tidak meninggalkan teknik dasarnya. Misalnya aliran
Nisyo yang lebih menekankan style teknik-tekniknya kepada padang (boken)
dan tongkat/stik (jo). Juga aliran Iwama yang lebih menekankan
teknik-tekniknya kepada kecepatan dalam mengatasi serangan lawan (nage).
Sejarah
Aikido
diciptakan oleh Morihei Ueshiba ( 植芝 盛平 Ueshiba Morihei, 14 desember
1883 - 26 april 1969, disebut juga sebagai ousensei 大先生、翁先生 " guru
besar" ). Ueshiba menginginkan aikido tidak hanya sebagai perpaduan seni
beladiri, tetapi juga ekspresi falsafah pribadi yang bersifat damai dan
universal. seumur hidupnya sampai saat ini Ueshiba', ia telah menyusun
aikido dari koryu (old-style seni perang) menjadi seni beladiri yang
menyebar dengan mendidik dan menciptakan seniman-seniman beladiri di
seluruh.
KRAV MAGA
Krav
Maga (Ibrani: קרב מגע yang berarti "pertarungan kontak") adalah sebuah
seni bela diri militer tangan kosong yang dikembangkan di Israel, yang
mengansumsikan tanpa ampun akan diberikan dan menekankan pada
netralisasi ancaman maksimum dalam konteks "kehidupan nyata". Sistem ini
diakui keunggulannya karena telah diadopsi oleh berbagai Pasukan
Pertahanan Israel.
Etimologi
Nama umumnya
dalam bahasa ibrani berarti "Pertarungan Jarak Dekat". Kata maga(מגע)
berarti "kontak" atau "dekat" dan kata krav (קרב) berarti "pertarungan".
Ini mempunyai maksud pertarungan yang melibatkan kontak fisik sebagai
kebalikan dari pertarungan yang menggunakan senjata dari jauh ( walaupun
Krav Maga mengajarkan untuk menggunakan senjata modern dalam kehidupan
sehari-hari seperti Senapan, pistol dan benda sejenis yang digabungkan
dengan teknik bela diri)
Prinsip dasar
Dalam
Krav Maga, tidak ada peraturan yang keras dan cepat, dan tidak ada
perbedaan dalam latihan bagi pria dan wanita. Ini bukan olahraga, dan
tidak ada seragam, pakaian atau kompetisi secara spesifik, walaupun
beberapa organisasi mengenalkan dalam latihan dengan badge pangkat atau
tingkatan berbeda. Semua teknik fokus kepada efisiensi maksimum dalam
kondisi kehidupan nyata. Krav Maga secara umum mengansumsikan individu
penyerang tidak akan memberi ampun,oleh karena itu, sebagai respon,
serangan dan pertahanan ditekankan hanya boleh digunakan kepada situasi
ancaman yang mematikan dengan mengincar untuk menetralisir dan kabur
dengan cepat dan seaman mungkin. Serangan berbahaya ke arah bagian tubuh
yang mudah diserang, ini termasuk selangkangan dan serangan mata,
membenturkan kepala dan serangan potensial yang efisien dan brutal lain.
Improvisasi atau mengembangkan serangan dengan segala benda yang ada,
dan memaksimumkan keselamatan diri dalam perkelahian, ditekankan.
Bagaimana pun juga, harus ditekankan bahwa instruktor bisa dan melakukan
demonstrasi bagaimana cara menyesuaikan teknik agar cocok dengan
situasi yang terjadi. Saat "tanpa batas" digunakan dalam situasi ancaman
keselamatan dalam kehidupan nyata, sang instruktor harus bisa melakukan
kerusakan yang minimal agar situasi yang lain bisa diketahui dan
ditekankan.
Prinsip yang menuntun dalam menggunakan teknik-teknik krav maga tersebut adalah: > Jangan terluka
> Dengan cepat menetralkan penyerang
> Dengan cepat melakukan transisi dari teknik bertahan ke teknik menyerang
> Eksploitasi semua reflek alami dalam tubuh
> Exploitasi semua bagian tubuh yang mudah diserang
> Gunakan semua benda yang ada sebagai bantuan
Prinsip-prinsip
ini dikembangkan dalam konteks situasi yang mengancam nyawa. Instruktur
Krav Maga menekankan untuk mencocokkan respon yang sesuai dengan resiko
yang ada.
Secara umum, Krav Maga memerlukan penggunanya untuk
mengatasi ancaman yang paling dekat, mencegah serangan yang lebih
lanjut, dan baru menetralkan sang penyerang. Tindakan dilakukan dalam
sikap yang menurut metode. Krav Maga menekankan pada mencegah serangan
lebih lanjut dari sang penyerang,seperti, dalam beberapa situasi mungkin
membutuhkan tindakan dalam antisipasi untuk diserang. Agar terhindar
dari berkembangnya situasi menjadi bahaya.Latihan
Walapun
krav maga mempunyai banyak teknik yang sama dengan bela diri lain,
latihannya sangat berbeda. Menekankan pada pertarungan pada kemungkinan
kondisi skenario terburuk yg terjadi atau dari posisi yg tidak
menguntungkan, sebagai contoh: melawan beberapa lawan sekaligus, sambil
melindungi orang lain, dengan satu tangan tidak boleh digunakan, sewaktu
pusing dan melawan orang yg menggunakan senjata.Krav Maga menekankan
belajar dengan cepat dan retzef ("gerakan pertarungan secara terus
menerus"), dengan mementingkan efisiensi, baik untuk menyerang atau bertahan.
Instruktur
menekankan 2 peraturan dalam pertarungan: (1)Tidak ada peraturan dalam
bertarung (2)Tidak boleh mencederai diri sendiri atau pasangan ketika
latihan. Latihan adalah gabungan dari latihan aerobik dan anaerobik yang
kuat. Sangat tergantung dengan penggunaan pad dengan tujuan untuk
mengalami menyerang dan bertahan dengan tenaga penuh. Ini sangat penting
karena membolehkan murid untuk latihan teknik dengan tenaga penuh dan
murid yg memegang pad akan merasakan sedikit guncangan yang akan mereka
rasakan ketika terkena serangan. Hampir sama bebannya sewaktu bertahan
memegang pad dan menyerang pad. Para murid juga menggunakan pelindung
kepala, pelindung gusi, pelindung selangkangan, pelindung dagu dan jidat
dan sebagainya. Beberapa sekolah memasukan "Serang & Pertarungan",
yang berisikan kontak penuh sparring untuk membiasakan para murid dengan
situasi yang keras dan menekan.
Latihan mungkin juga menggunakan
sistem suara yang musik yang keras juga mesin uap, yang bertujuan untuk
melatih untuk tidak menghiraukan pengalih perhatian dan fokus pada
kebutuhan situasi.Metode latihan lain adalah membuat pada murid lelah
baru bertahan, berlatih di luar ruangan dengan berbagai jenis permukaan
dan situasi yang terbatas,memakai penutup mata sebelum diserang dan
sebagainya. Penekanannya adalah pada mencoba mensimulasikan situasi
pertarungan atau penyerangan senyata mungkin dengan pembatasan keamanan
latihan.
Latihan juga biasanya termasuk kepekaan situasi, untuk
membantu mengembangkan pengertian sekitarnya dan situasi yang mengancam
sebelum penyerangan terjadi. Ini juga termasuk "perlindungan diri": cara
untuk menghadapi situasi yang bisa berakhir dengan pertarungan dan
metode secara fisik dan verbal untuk menghindar dari kekerasan kapan pun
yang memungkinkan.
Tipikal latihan di sesi sipil adalah kira-kira 1
jam latihan gabungan dari dan latihan stamina dengan ajaran bela diri.
Dengan tingkatan meningkat, Instruktur akan fokus kepada gerakan yang
lebih rumit dan metode yang tidak biasa seperti pertahanan dari pisau,
situasi penyanderaan dan bertahan dibawah pemaksaan yang keras. Awalnya
instructor meningkatkan detak jantung dengan latihan baru kemudian
setelah pemanasan akan mengajarkan 2 atau 3 teknik bela diri. Pada
awal-awal tekniknya bertarung (pukulan dan tendangan) atau grappling
(kuncian dan bantingan). Setelah itu kelas kan melakukan drill yang
menggabungkan teknik tadi dengan gerakan aerobik. Drill adalah sebutan
untuk jenis latihan di krav maga.Sejarah
Pengembangan di Israel
Krav
maga dikembangkan di Hungaria dan Ceko pada tahun 1930an oleh Imi
Lichtenfeld, juga diketahui sebagai Imi Sde-or (Sde-or berarti "bidang
terang" yang merupakan terjemahan secara langsung terhadap namanya
akhirnya "light field" menjadi Lichtendfield). Dia pertama kali
mengajarkan sistemnya di Bratislava dengan tujuan untuk melindungi
komunitas Yahudi dari Militia Nazi. Setelah tiba di daerah "Mandat
Inggris untuk Palestina", dia mulai mengajarkan sistemnya kepada Pasukan
Haganah, yaitu pasukan tentara bawah tanah Yahudi. Baru setelah negara
Israel berdiri, Imi menjadi kepala pelatihan fisik dan Krav Maga di
Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Dia mengabdi untuk IDF selama kira-kira
20 tahun, selama waktu itu dia terus mengembangkan dan menyempurnakan
metode pertarungan tangan kosongnya. Pada tahun 1978 dia mendirikan,
Asosiasi Krav Maga Israel yang bersifat non profit bersama dengan
instruktur seniornya. Dia meninggal pada tahun 1998 di Netanya, Israel.
Pengembangan di luar Israel
Pada
tahun 1980, Para ahli krav maga tinggal di Israel dan berlatih di bawah
Asosiasi Krav Maga Israel. Pada tahun itu juga ditandai juga kontak
Asosiasi Krav Maga Israel dengan peminat di Amerika Serikat. Pada tahun
1981 para instructor melakukan demonstrasi sistem di Amerika Serikat,
Ini juga menyebabkan demonstrasi di markas FBI. Hasilnya 22 orang pergi
ke Israel untuk menghadiri Kursus Dasar Instruktur Krav Maga. Setelah
itu para peserta kembali ke daerah asalnya dan mengembangkan sekolah di
daerahnya masing-masing. Murid-murid tambahan pada waktu itu pergi ke
Israel pada tahun 1984 dan lagi pada tahun 1986. Pada waktu yang
bersamaan Instruktur Israel juga mengunjungi badan-badan hukum Amerika
Serikat untuk memperkenalkan Krav Maga. Setiap tahunnya Sertifikasi
untuk menjadi Instruktur Krav Maga ditawarkan di Netanya, Israel untuk
individu yang memenuhi qualifikasi.
Perkembangan di Indonesia
Krav
Maga di Indonesia dibawa ke Indonesia oleh 2 organisasi yaitu Komando
Indonesia dan Self Defense Indonesia. Khusus untuk Self Defense
Indonesia, efektif Januari 2009 kurikulum inti dari SDI berubah dari KM
Core menjadi Defensive Tactics seiring dengan perkembangan dan bentuk
solidaritas terhadap perlawanan bangsa dan rakyat Palestina.
Komando Indonesia
Komando
Indonesia adalah Organisasi yang melatih Krav Maga di Indonesia.
Didirikan oleh Bapak David dan timnya, beliau adalah penasehat keamanan
yang sudah berpengalaman di berbagai daerah konflik seperti: Kabul,
Baghdad, Yala (Thailand Selatan), Sudan, dan Ulan Bataar dan juga medan
konflik domestik seperti di Papua, Poso, Atambua dan Aceh. Berdiri pada
tahun 2007. Pada September 2008, Komando Indonesia resmi beraffiliasi
dengan Commando Krav-Maga.
KENDO
Kendo
(剣道 Kendō) adalah seni bela diri modern dari Jepang yang menggunakan
pedang. Kendo berasal dari kata "Ken (剣)" yang artinya "Pedang", dan "Do
(道)" yang artinya "Jalan". Jadi arti Kendo secara keseluruhan adalah
suatu jalan/ proses disiplin diri yang membentuk suatu pribadi Samurai
(侍) yang pemberani dan loyal. Kendo menggabungkan unsur-unsur bela diri,
seni dan olah raga.
Dalam latihan, Kendo menggunakan peralatan seperti:
> Seragam: Kendo Gi dan Hakama
> Pedang dari bambu (Shinai)
> Bogu, yang terdiri dari:
> Men (pelindung kepala)
> Do (pelindung badan)
> Kote (pelindung tangan)
>Tare (pelindung paha dan kemaluan)
Latihan
Kendo [(Keiko (恵子))] terdiri dari berbagai macam tujuan untuk
mengembangkan diri. Seperti halnya bela diri lain, Kendo memerlukan
disiplin tinggi dan dedikasi penuh untuk latihan, seperti etika
(religi), postur tubuh dan teknik melangkah, dan cara mengayun pedang
yang benar.
Teknik Kendo
Ada 4 jenis serangan dalam Kendo, yaitu:
Men
Tebasan kepala. Sasaran tebasannya adalah dari ujung dahi sampai dagu.
Kote
Tebasan
tangan. Jika lawan menggunakan 'Chudan-no-kamae', maka sasaran adalah
tangan kanan, tetapi jika lawan menggunakan 'jodan-no-kamae', sasarannya
adalah tangan kiri. Jika lawan menggunakan dua pedang ('nito-ryu'),
maka kedua lengan dapat dijadikan sasaran.
Do
Tebasan badan. Sasarannya adalah sisi kiri atau kanan perut.
Tsuki
Tusukan. Sasarannya hanyalah leher.
Untuk
teknik Tsuki, sangat diperlukan keahlian tinggi dan pengaturan sasaran
tusukan yang tepat, oleh karena itu jurus ini hanya boleh digunakan oleh
anggota senior, dan tidak disarankan untuk digunakan pada saat
pertandingan, kecuali telah disetujui oleh pelatih [Sensei (先生)]
JUDOJudo
(bahasa Jepang: 柔道 ) adalah seni bela diri, olahraga, dan filosofi yang
berakar dari Jepang. Judo dikembangkan dari seni bela diri kuno Jepang
yang disebut Jujutsu. Jujutsu yang merupakan seni bertahan dan menyerang
menggunakan tangan kosong maupun senjata pendek, dikembangkan menjadi
Judo oleh Kano Jigoro (嘉納治五郎) pada 1882. Olahraga ini menjadi model dari
seni bela diri Jepang, gendai budo, dikembangkan dari sekolah (koryu)
tua. Pemain judo disebut judoka atau pejudo. Judo sekarang merupakan
sebuah cabang bela diri yang populer, bahkan telah menjadi cabang
olahraga resmi Olimpiade.
Sejarah
Sebelum Judo
Pegulat
sumo zaman dahulu kala menjatuhkan lawannya tanpa senjata. Hal ini
menginspirasikan teknik-teknik bela diri jujutsu. Sumo pada awalnya
hanya dinikmati kaum aristokrat sebagai ritual atau upacara keagamaan
pada zaman Heian (abad ke-8 hingga abad ke-12).
Pada perkembangannya,
Jepang memasuki masa-masa perang di mana kaum aristokrat digeser
kedudukannya oleh kaum militer. Demikian pula olahraga yang sebelumnya
hanya dijadikan hiburan, oleh kaum militer dijadikan untuk latihan para
tentara. Pada masa inilah teknik jujutsu dikembangkan di medan
pertempuran. Para prajurit bertempur tanpa senjata atau dengan senjata
pendek. Teknik menjatuhkan lawan atau melumpuhkan lawan inilah yang
dikenal dengan nama jujutsu.
Pada zaman Edo (abad ke-17 hingga abad
ke-19) di mana keadaan Jepang relatif aman, jujutsu dikembangkan menjadi
seni bela diri untuk melatih tubuh bagi masyarakat kelas ksatria.
Gaya-gaya jujutsu yang berbeda-beda mulai muncul, antara lain
Takenouchi, Susumihozan, Araki, Sekiguchi, Kito, dan Tenjinshin'yo.
Awal mula Judo
Jigoro
Kano menambahkan gayanya sendiri pada banyak cabang jujutsu yang ia
pelajari pada masa itu (termasuk Tenjinshiyo dan Kito). Pada tahun 1882
ia mendirikan sebuah dojo di Tokyo yang ia sebut Kodokan Judo. Dojo
pertama ini didirikan di kuil Eisho ji, dengan jumlah murid sembilan
orang.
Tujuan utama jujutsu adalah penguasaan teknik menyerang dan
bertahan. Kano mengadaptasi tujuan ini, tapi lebih mengutamakan sistem
pengajaran dan pembelajaran. Ia mengembangkan tiga target spesifik untuk
judo: latihan fisik, pengembangan mental / roh, dan kompetisi di
pertandingan-pertandingan.
Perbedaan Judo dan Jujutsu
Terjemahan
harafiah dari kata 'judo' adalah 'cara yang halus'. 'Cara' atau 'jalan'
yang dimaksud disini memiliki arti konotasi secara etika dan filosofis.
Kano mengungkapkan konsep filosofinya dengan dua frase, "Seiryoku
Zen'yo" (penggunaan energi secara efisien) dan "Jita Kyoei" (keuntungan
bagi diri sendiri dan orang lain). Meskipun disebut halus, namun
sebenarnya judo merupakan kombinasi dari teknik-teknik keras dan lembut,
maka dari itu judo dapat pula diartikan sebagai 'cara yang lentur'.
Jujutsu,
pada sisi yang lain, memiliki terjemahan harafiah 'kemampuan yang
halus'. Latihan jujutsu dipusatkan pada cara-cara ([[kata (bela
diri)|Kata]]) tertentu dan formal, sedangkan judo menekankan pada
latihan bebas teknik tertentu dalam perkelahian bebas (randori). Hal ini
membuat pelatihan judo berjalan lebih dinamis.
Para kontestan
jujutsu menggunakan seragam yang relatif berat (hakama). Para praktisi
awal judo menggunakan semacam celana pendek, namun tidak lama kemudian
mereka lebih memilih menggunakan busana Barat yang dinilai lebih
memiliki keunggulan fungsi dan mengijinkan pergerakan yang lebih bebas.
Seragam modern judo (judogi) dikembangkan pada tahun 1907.
Teknik-teknik
jujutsu, selain teknik dasar seperti melempar dan menahan, menggunakan
pukulan, tendangan, bahkan menggunakan senjata pendek. Pada sisi lain,
judo menghindari tendangan dan pukulan-pukulan yang berbahaya, dan lebih
dipusatkan pada teknik membanting yang terorganisir dan teknik
bertahan.
Penggunaan akhiran -do dan -jutsu
Banyak
cabang beladiri Jepang yang mempunyai awalan yang sama namun memiliki
dua akhiran '-do' dan '-jutsu'. Bujutsu dan budo serta Kenjutsu dan
kendo adalah beberapa contohnya. Perbedaan dasar dari kedua akhiran ini
adalah '-do' berarti 'jalan' dan '-jutsu' yang artinya 'jurus' atau
'ilmu'. Selain itu dalam bela diri berakhiran '-do' biasanya lebih
banyak peraturan yang tidak memungkinkan seseorang untuk terluka akibat
serangan yang fatal, namun tidak demikian halnya dengan bela diri yang
berakhiran dengan kata '-jutsu', misalnya di dalam kendo, hanya bagian
tangan, perut, kaki, dan bagian bawah dagu yang boleh diserang,
sedangkan kenjutsu membolehkan serangan ke semua bagian tubuh.
Secara
umum, budo ('bu-' artinya prajurit) adalah pengembangan dari bujutsu
yang telah disesuaikan dengan zaman sekarang (untuk olahraga, bukan
berkelahi). Beberapa contoh bujutsu yang dikembangkan menjadi budo:
> Jujutsu -> Judo
> Kenjutsu -> Kendo
> Aiki-Jujutsu -> Aikido
> Kempo jutsu -> Kempo Do
> Karate jutsu -> Karate Do
> Battoujutsu/taijutsu -> Battoudo/taido
Posisi tubuh dalam judo
Posisi tubuh yang benar merupakan bagian yang penting di dalam judo.
Posisi duduk
Duduk
bersila (seiza) Dari posisi berdiri, kaki kiri ditarik ke belakang,
lalu lutut kiri diletakkan ke lantai di tempat di mana jari kaki kiri
tadinya berada. Lakukan hal yang sama dengan kaki kanan, dan kedua kaki
pada saat ini harus bersangga pada jari kaki dan lutut. Kemudian
luruskan jari kaki sejajar dengan lantai dan pantat diletakkan di atas
pangkal kaki. Letakkan kedua tangan di atas paha masing-masing sisi.
Untuk berdiri, lakukan prosedur yang sama dengan cara terbalik.
Memberi
hormat (zarei) Dengan bersila, bungkukkan badan ke depan sampai kedua
telapak tangan menyentuh lantai dengan jari tangan menghadap ke depan.
Diam dalam posisi ini selama beberapa saat, kemudian kembali ke posisi
bersila.
Posisi berdiri
Memberi
hormat (ritsurei) Berdiri dengan kedua pangkal kaki didekatkan,
bungkukkan badan ke depan sekitar 30 derajat dengan telapak tangan di
depan paha. Diam dalam posisi ini selama beberapa saat, kemudian kembali
ke posisi berdiri.
Posisi alami (shizen tai) Kaki dibuka sekitar 30
cm dalam posisi natural dengan berat badan yang dibagi sama rata di
kedua kaki. Istirahatkan otot bahu dan tangan. Ini adalah postur dasar
dan alami judo.
Posisi bertahan (jigo tai) Dari posisi alami, kaki dibuka lebih lebar, lutut ditekuk agar pusat gravitasi tubuh lebih turun.
Melangkah
(suri ashi) Cara berjalan di dalam judo dengan cara telapak kaki
menyusuri lantai untuk menjaga kestabilan. Pastikan langkahnya sama rata
dan pusat gravitasi tetap di posisi yang sama agar dapat bergerak
lincah ke segala arah.
Kanan-kiri (ayumi ashi): Seperti berjalan biasa, telapak kaki melewati satu sama lain ketika berjalan
Kanan-kanan (tsugi ashi): Setelah kaki pertama maju, kaki kedua yang maju tidak melebihi posisi kaki pertama
Posisi jatuh dan berguling
Menguasai
posisi ini memungkinkan untuk melindungi diri sendiri ketika dijatuhkan
atau dibanting lawan dan mengurangi ketakutan ketika dilempar oleh
lawan.
Jatuh ke belakang (ushiro ukemi)
Kaki disatukan dan tangan juga disatukan, jatuhkan punggung ke matras
dengan tangan lurus di samping tubuh dan telapak tangan menyentuh lantai
untuk menahan jatuh. Lindungi bagian belakang kepala dengan
menyentuhkan dagu ke tubuh.
Jatuh ke samping (yoko ukemi)
Dari posisi berdiri, jatuhkan diri ke belakang, angkat kedua kaki satu
persatu, kemudian angkat kedua tangan di depan tubuh. Berguling ke kanan
(atau kiri) matras dengan kepala tetap dilindungi agar tidak menyentuh
lantai. Kemudian tahan tubuh dengan tangan dan telapak tangan kanan
(atau kiri).
Jatuh ke depan (mae ukemi)
Jatuhkan diri ke depan dengan kedua telapak tangan di depan muka, sikut
ditekuk. Jatuh tertelungkup dengan ditahan oleh kedua tangan, badan
diluruskan, otot perut dikencangkan, dan tahan tubuh dengan ditahan oleh
kedua tangan dan jari kaki (lutut diangkat).
Berguling ke depan (mae mawari ukemi)
Berguna pada saat dilemparkan oleh lawan. Dari posisi berdiri, kaki
kanan dimajukan telapak tangan kiri disentuhkan ke lantai. Bahu kanan
kemudian dilemparkan ke depan dengan telapak tangan menghadap ke
belakang, ini dilakukan bersamaan dengan kedua kaki menjejak lantai dan
berguling ke depan. Kedua kaki dan tangan hendaknya menyentuh lantai
secara bersamaan.
KEMPOKempo
adalah nama generik untuk beberapa aliran Seni bela diri yang berasal
dari Jepang dan banyak menggunakan permainan tangan. Jadi bukan nama
satu aliran saja melainkan nama dari banyak aliran dan metode. Arti dari
Kempo sendiri adalah beladiri dengan permainan tangan (didalam bahasa
Mandarin disebut Quanfa).
Adapun beberapa aliran Kempo yang terkenal di Jepang dan negara-negara Barat adalah:
Tenshin Koryu Kempo,
seni beladiri yang sudah berusia ratusan tahun sejak sebelum zaman
Tokugawa (Era Meiji). Guru besar terakhir dari aliran ini adalah Ueno
Takashi. Beladiri Tenshin Koryu Kempo ini berasal dari kombinasi
antara Jujutsu aliran Shinto Tenshin-ryu, teknik persenjataan dan tangan
kosong Asayama Ichiden-ryu dan Shinto Muso-ryu dengan jurus Daken
Taijutsu aliran Hontai Kijin Chosui-ryu Kukishinden Daken Taijutsu.
Salah satu pewaris dari aliran ini adalah grandmaster Shoto Tanemura
dari Genbukan Dojo.
Nihon Kempo,
seni beladiri modern hasil ciptaan Master Masaru Sawayama. Beladiri
yang unik dan merupakan kombinasi teknik pukul-tendang dari Karate
dengan teknik bantingan dan pergumulan dari Judo dan Jujutsu. Sekarang
sudah menjadi sebuah olahraga yang diminati di berbagai negara.
Kosho-ryu Kempo,
seni beladiri turun temurun dari keluarga Mitose. Grandmaster terakhir
dari aliran ini adalah Masayoshi Mitose yang kemudian menurunkan ilmunya
kepada murid-muridnya yang berkebangsaan Amerika. Sehingga aliran Kempo
ini dikenal dengan nama American Kenpo Karate.
Shorinji Kempo,
seni beladiri berasal dari gabungan Indo Kempo (Ilmu Bela diri dari
India) dan ilmu ketabiban Tiongkok kuno yang diciptakan oleh
Bodhidharma/ Dharma Taishi/ Tatmo Cowsu seorang biksu Buddha untuk
diberikan kepada calon bikhsu sebagai pendidikan keagamaan pada Zen
Budhisme, pada tahun 550 M, disebarkan sesudah perang dunia ke 2 oleh So
Doshin.
HAPKIDO
Hapkido
merupakan salah satu olahraga bela diri yang berasal dari Korea di
samping Taekwondo.
Hapkido bergerak berdasarkan prinsip lingkaran
yang memanfaatkan kekuatan lawan.
Teknik-teknik dalam Hapkido antara lain meliputi pukulan, tendangan,
kuncian, bantingan, jurus, serta latihan senjata.
NINJUTSU
Ninjutsu
(忍術) adalah Seni bela diri, strategi, dan taktik di medan perang dan
gerilya yang dilakukan oleh shinobi (juga disebut diluat Jepang sebagai
Ninja). Ninja Wanita disebut Kunoichi. Saat ini ada beberapa gaya modern
dari seni bela diri ini, menurut Koryu.com, tidak semua variasi
tersebut berhubungan dengan sejarah ninjutsu di Jepang yang dulu disebut
dengan koryū.Emitologi
Huruf
Utama nin (忍) terdiri dari dua karakter. Karakter atas ha (刃) berarti
"ujung pedang", dan karakter bawahnya kokoro (心) mempunyai arti "jiwa"
atau "hati". Kanji 刀 berarti "pedang" atau "blade", Kanji 刃 mempunyai
arti "ujung pedang." Jika kedua kanji digabungkan mempunyai arti
"menyusup", "kerahasiaan", "ketahanan", and "ketekunan". Jutsu (術)
mempunyai arti "seni" atau "teknik".
Pōō(法) berarti "pengetahuan",
"prinsip" ketika digabungkan dengan imbuhan "nin" mempunyai arti seni
ninja, lebih tinggi dari ninjutsu. Pandangan saat ini adalah ninjutsu
hanyalah mengenai kerasiahaan dan menyusup. Tetapi, para praktisi dari
bidang ninjutsu berkata bahwa ninjutsu diperlukan agar kita memperoleh
ketahanan untuk menghadapi hidup yang keras.
KUNG FU
Kung
fu adalah ilmu bela diri dari Tiongkok. Akan tetapi, arti kata kung fu
yang sebenarnya memiliki makna luas, yakni sesuatu yang didapat dalam
waktu yang lama dan dengan ketekunan yang sungguh-sungguh. Sehingga
seorang ahli memasak yang hebat pun dapat dikatakan memiliki kung-fu
yang tinggi. Selain kata kung
fu, istilah wushu dan kun dao juga sering dipakai untuk menyebut ilmu
bela diri dari Tiongkok. Sedangkan ilmu Kungfu yang sudah menyebar ke
Asia Tenggara (terutama Indonesia) di masa lalu disebut Kuntao, menurut
Donn Draeger dalam buku beliau yang berjudul Weapons and Fighting Arts
of Indonesia. Namun di masa kini, istilah Kuntao tersebut sudah sangat
jarang dipergunakan.
Perkembangan
Seperti ilmu bela diri lain
pada umumnya, bela diri kung fu berkembang dari kebutuhan manusia untuk
bertahan hidup. Baik untuk membela diri dari serangan binatang buas,
berburu untuk makan, maupun untuk berperang. Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan tentang obat-obatan dan tubuh manusia di Tiongkok - serta
perang saudara yang berkepanjangan dan sering, seni bela diri kung fu
pun berkembang pesat dan menyebar luas, sehingga membawa banyak
kontribusi bagi berbagai macam bela diri di Asia.
Salah satu ilmu bela diri kung fu yang terkenal adalah dari Kuil Shaolin.
Seiring
dengan kemajuan dan makin terbukanya negara Tiongkok, berbagai ilmu
bela diri kung fu digabung dan distandarkan menjadi suatu bentuk
olahraga yang dapat dipertandingkan, yakni wushu.
WUSHU
Wushu
(武術 atau 武术; Pinyin: wǔshù) secara harafiah berarti "seni
bertempur/bela diri". Ini merupakan istilah yang lebih benar dibanding
dengan istilah yang lebih terkenal tapi salah penggunaannya kung fu,
yang berarti "ahli" dalam bidang tertentu, tidak hanya terbatas dalam
bela diri. Semua kategori Seni bela diri China yang tradisional, keras
dan lembut dapat disebut Wushu. Wushu keras termasuk tinju selatan
Nanquan dan tinju panjang Changquan. Wushu lembut termasuk tinju Taiji,
Telapak Bagua, dan tinju Hsing Yi. Adapun seni beladiri Wushu yang telah
dikembangkan oleh etnis China yang menetap di wilayah Asia Tenggara
(terutama Indonesia) seringkali disebut dengan istilah Kuntao.
5 Elemen Wushu:
Air:
melambangkan kehidupan dan kelembutan, karena air memberi makan
tumbuhan dan bentuk air sendiri yang selalu sesuai dengan wadahnya.
Kayu:
melambangkan tulang dan otot, sebagai energi dari kehidupan yang jika
terkena api akan mengakibatkan terbentuknya panas sebagai tenaga (otot).
Api: melambangkan kekuatan dan ketangkasan, memberi nutrisi dari hasil pembakaran yang membuat pembaharuan dalam kemajuan.
Bumi: melambangkan pertahanan, memberikan tempat bagi berbagai unsur untuk berkembang.
Logam:
melambangkan penggunaan senjata, mengkombinasikan berbagai unsur yang
bermanfaat untuk menguasai berbagai senjata yang sangat penting bagi
wushu.
Hubungan
berbagai unsur dalam wushu adalah air mendinginkan api, api menempah
logam, logam memotong kayu, kayu tumbuh dari bumi, bumi mengontrol air.
Jadi, semua unsur ini saling berhubungan satu sama lain.
TAIDO
Taido(躰
道) adalah seni bela diri dari Jepang yang didirikan oleh Seiken
Shukumine pada 1965. Nama "Taido" berarti "caranya tubuh dan jiwa"
(internal dan eksternal). Taido punya sisilah di karate Okinawa. Pertama
Seiken Shukumine mendirikan Genseiryu karate pada 1950an, tetapi pada
tahun 1960-an beliau menemukan bahwa aliran bela diri beliau sudah jauh
menyimpang dari karate, dengan demikian beliau mendirikan aliran bela
diri baru dangan nama Taido
Teknik Dasar
Taido memiliki lima bentuk teknik dasar yaitu:
Sen-tai
Tehnik-tehnik
yang termasuk di bentuk ini mencangkup gerakan-gerakan yang menggunakan
rotasi vertikal tubuh petarung untuk menghasilkan tenaga serang.
Un-tai
Bentuk
ini mencakup tehnik-tehnik gerakan yang menggunakan berat tubuh
petarung untuk menghasilkan tenaga serang, dengan cara menghentakkan
kaki atau melompat.
Hen-tai
Bentuk
ini mempergunakan perubahan momentum yang dihasilkan oleh perubahan
sumbu tubuh untuk menghasilkan tenaga serang, bentuk ini banyak
digunakan untuk menyerang sekaligus menghindar dari serangan lawan.
Nen-tai
Bentuk ini mempergunakan rotasi horizontal tubuh petarung untuk menghasilkan tenaga serang.
Ten-tai
Bentuk ini menggunakan gerakan-gerakan akrobatik untuk menembus pertahanan lawan dan sekaligus menghasilkan tenaga serang.
Back flip, roll dan back spring adalah contoh dari gerakan-gerakan yang digunakan dalam bentuk ini.
Filosofi
Moto
Taido adalah "menyerang sekaligus bertahan". Tidak seperti
cabang-cabang bela diri lainnya, Taido lebih mementingkan "evasion"
(menghindari serangan) sedangkan tangkisan hanya digunakan sebagai
pilihan terakhir. Ide ini didasarkan pada kenyataan dimana pada
pertarungan sesungguhnya, perbedaan berat tubuh antara petarung bisa
melebihi 20 kg, sedangkan dengan perbedaan sebesar 10 kg saja tangkisan
sudah tidak dianjurkan untuk digunakan.
Menyerang dari sudut yang
berbeda. Taido tidak menganjurkan serang langsung dari depan, melainkan
memilih untuk menyerang bagian tubuh lawan yang tidak dijaga. Untuk
mencapai tujuan ini, petarung taido tidak diam di satu tempat tetapi
selalu bergerak memutari lawannya. Selain untuk mencari titik lemah
lawan, tujuan dari gerakan memutar ini adalah untuk menyembunyikan
gerakan tiba-tiba yang dapet diidentifikasikan lawan sebagai awal dari
serangan.
GULATGulat
adalah kontak fisik antara dua orang, di mana salah seorang pegulat
harus menjatuhkan atau dapat mengontrol musuh mereka. Tekhnik fisik yang
ditunjukkan dalam gulat adalah joint lock, Clinch fighting, Grappling
hold, dan Leverage. Tekhnik ini dapat menyebabkan luka yang serius.
Banyak gaya gulat yang diketahui dunia dan mempunyai sejarah yang
panjang, dan olahraga gulat sudah menjadi olahraga olimpik lebih dari
100 tahun.
TINJUTinju
adalah olahraga dan seni bela diri di mana dua orang partisipan dengan
berat yang serupa bertanding satu sama lain dengan menggunakan tinju
mereka dalam rangkaian pertandingan berinterval satu atau tiga menit
yang disebut "ronde". Baik dalam Olimpiade ataupun olahraga profesional,
kedua petarung (disebut petinju) menghindari pukulan lawan mereka
sambil berupaya mendaratkan pukulan mereka sendiri ke lawannya.
Nilai
diberikan untuk pukulan yang bersih dan mantap ke bagian depan pinggang
ke atas yang sah dari lawan, dengan pukulan ke kepala dan dada mendapat
nilai lebih. Petinju dengan nilai yang lebih tinggi setelah sejumlah
ronde yang direncanakan akan dinyatakan sebagai pemenang. Kemenangan
juga dapat dicapai jika lawan dipukul jatuh dan tidak dapat bangkit
sampai hitungan kesepuluh dari wasit (suatu Knockout, atau KO) atau jika
lawan dinyatakan tidak mampu melanjutkan pertandingan (suatu Technical
Knockout, atau TKO). Untuk keperluan rekor pertandingan, TKO dihitung
sebagai KO.
ESKRIMA
Eskrima
atau Escrima adalah seni bela diri Filipina yang menggunakan senjata
berupa tombak dan pedang / parang sebagai alat pertarungan. Selain itu
ada sebutan lain yaitu Kali, Arnis atau Arnis de Mano (perkerasan
terhadap tangan); Bisa juga disebut sebagai FMA (Filipino Martial Arts).
Eskrima atau Arnis adalah kata dasar yang selalu diikutkan dari
beberapa nama seni bela diri yang dipakai di Filipina dewasa ini.
Sedangkan Kali lebih dikenal di Amerika Serikat dan Eropa, sebenarnyah
sebutan ini jarang di gunakan di Filipina karena kata tersebut adalah
kata yang tidak diketahui, tetapi melihat perkembangan yang begitu
populer di luar Filipina dan mempengaruhi praktisi asing, akhirnyah kata
Kali dipakai menjadi bagian dari seni bela diri Filipina. Kalis adalah
satu kata yang berarti senjata tajam berupa keris, atau berupa Arit,
akhirnyah kata Kalis ini menjadi salah kaprah diterjemahkan sebagai asal
kata dari Kali (catatan: bahasa Filipina tidak menggunakan “s” sebagai
bentuk jamak).[rujukan?] Pada kesimpulannya, Eskrima, Arnis, Arnis de
Mano, Kali dan FMA dapat diartikan sebagai seni bela diri senjata dan
dan tangan kosong dari Filipina.
Konsep dasar Eskrima
Eskrima
secara tradisional mempunyai konsep kesederhanaan. Dengan melihat
sejarah dan keterbatasan waktu untuk mempelajari teknik-teknik yang
rumit, "hanya keahlian yang telah terbukti dalam pertarungan dan mudah
dipelajari yang dipergunakan". Pada mulanyah beladiri ini dipelajari
oleh para petani, bukan oleh angkatan bersenjata yang profesional, yang
digunakan sebagai pembelaan diri dari serangan dari desa-desa lainnya,
dan juga dari negara asing yang menginvasi pada saat itu, dari situlah
Filosofi Eskrima tercipta.
Dari hal tersebut diatas ada banyak
kesalahan pemahaman bahwa Eskrima adalah sebuah seni bela diri
“sederhana”, tetapi filosofi kesederhanaan itu dimaksudkan pada
sistematika, bukan keefektifan, sebagai penggambarannya untuk menjadi
master atau sekelas pendekar dibutuhkan waktu yang tidak singkat.
Perkumpulan/perguruan
Eskrima bisa ditelusuri jalur sejarahnya dari beberapa suku atau
wilayah di Filipina, Beberapa yang terkenal adalah Lightning Scientific
Arnis International / Lema, Scientific Kali-Arnis System (LSAI /
LESKAS), Pekiti Tirsia Kali, San Miguel Eskrima, Cacoy Doce Pares,
Balintawak, Modern Arnis, Kalis Illustrisimo / Bakbakan, yang sangat
populer di Amerika Serikat adalah Inayan System of Eskrima, Sayoc Kali,
Cabales Serrada Eskrima, Lameco Eskrima dan Dog Brothers.
Para
praktisi Eskrima mengembangkan keahlian untuk seni bela diri dengan
senjata dan seni bela diri tangan kosong dalam satu dasar keilmuan.
Semua sistem Eskrima mengajarkan penggunaan berbagai macam senjata,
keahlian bela diri tangan kosong (pangamot, suntukan, sikaran,
pananjakan), keahlian bergulat dan membanting (dumog), keahlian mengigit
dan mencolok mata (kino mutai) yang secara umum adalah keahlian yang
dibutuhkan dalam petarungan sebenarnya. Keahlian yang sekarang jarang
diajarkan pada Eskrima modern adalah pengajaran pertarungan secara
berkelompok (perang-perangan) dan hilot yaitu sistem pengobatan,
pemijatan, pengenalan kepada tanaman obat tradisional.
Keahlian
seni bela diri dengan menggunakan senjata dan tangan kosong diajarkan
dalam metode yang saling berkaitan dan saling menunjang satu sama
lainnya. Yang banyak dipakai adalah berupa tongkat tunggal (solo
olisi/baston), tongkat ganda (double olisi / baston) dan pedang atau
tongkat yang digunakan bersama dengan pisau (espada y daga). Sebagian
sistem diketahui mengkhususkan pada cambuk dan tongkat panjang (toya).
Dalam
Eskrima praktisi disebut sebagai eskrimador, Dalam Kali praktisi
disebut kalista atau mangangali, sedangkan dalam Arnis praktisi disebut
sebagai arnisador
Pengenalan Istilah
Kata Eskrima adalah
ucapan secara Filipina dari bahasa Spanyol "esgrima", dalam Inggris
adalah kata "skirmish" yang berarti "perang". Arnis adalah bagian dari
kata "Arnés de Mano" yang berarti "perkerasan terhadap tangan".
Sedangkat penamaan Kali ada beberapa versi, sebagian mengatakan berasal
kepada kata senjata berupa keris, atau kalis. Yang lain mengatakan
berasal dari pengabungan kata "kamot" atau "kamay" yang berarti "tangan"
atau "tubuh", dan lihok yang berarti "pergerakan". Penjelasan tersebut
mungkin adalah hasil temuan di masa terbaru tentang Kali, yang merupakan
singkatan dari kedua kata tersebut, Tetapi dalam sejarah Filipina
sendiri tidak ada satupun yang menyebut Kali sebagai induk seni bela
diri Filipina, termasuk populasi Muslim di Mindanao Selatan. Dalam
faktanya penamaan kali tidak pernah muncul sampai tahun 1960-an ketika
dua orang eskrimador di Amerika mempopulerkan kata tersebut untuk
membedakan pengenalan dari apa yang mereka ajarkan kepada eskrimador
yang lainnya.
Pada
kenyataan yang ada, banyak yang percaya bahwa Kali adalah induk seni
bela diri Eskrima dan Arnis, dan saat ini istilah Kali kebanyakan
dipakai oleh beberapa aliran seni bela diri di Filipina Selatan, pada
akhirnya istilah Kali semakin diterima dan semakin dikenal di luar
Filipina sebagai bagian dari FMA oleh para praktisi asing sebagai
pembeda. Beberapa teori mengatakan pembedaan nama pada FMA juga
membedakan dari daerah mana seni bela diri itu berasal, pada masa
periode mana seni bela diri tersebut terbentuk, meskipun pada
kenyataannya semua pernyataan itu belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Harapannya suatu saat akan terjawab kenapa terjadi perbedaan nama
tersebut.
Filipino Martial Arts terlihat berkembang begitu
menonjol disebabkan karena beberapa film Hollywood, dan perjuangan
beberapa tokoh seni bela diri internasional seperti Dan Inosanto, Cacoy
Canete, Elmer Ybanez, Tony Diego, Teofilo Velez, Richard Bustillo, Ryan
Gialogo, Edgar Sulite, Leo Gaje, Armando P. Angeles, Leo Giron, Mike
Inay, Ernesto Presas, Remy Presas, Angel Cabales dll.
Tongkat Eskrima
Rotan,
sebuah kayu yang murah dari jenis tanaman menjalar yang tumbuh di
Filipina dan Asia Tenggara, adalah bahan yang biasa dipakai sebagai
bahan untuk tongkat pendek dan tongkat panjang. Liat dan tahan lama,
juga relatif ringan, pengkerasan bisa dilakukan dengan pemanasan dengan
api, Jenis kayu ini bila dipukulkan hanya menimbulkan serpihan kecil dan
tidak patah seperti jenis kayu yang lainnya. dan hal yang paling
penting adalah untuk keamanan dalam pelatihan. Aspek ini juga menjadi
berguna ketika harus bertahan menangkis pisau. Kamagong (Kayu Besi)
kadang juga digunakan, tetapi tidak untuk latihan pertarungan karena
menyebabkan cedera yang cukup parah, pada kenyataannya dalam pelatihan
pertarungan secara tradisional tidak diijinkan memukul dengan telak;
Praktisi harus cukup keahlian untuk menangkis dan membalas tanpa harus
mencederai teman berlatih. Dalam eskrima dipakai beberapa macam ukuran
sesuai dengan kebutuhan, juga jangkauan jarak yang dipakai, secara umum
mulai dari 15 cm sampai 2 m lebih, tetapi yang biasa digunakan adalah
dari ukuran 70 cm sampai 90 cm. Panjang tongkat yang dipakai tersebut
juga mencerminkan metoda pelatihan dan aliran yang diajarkan.
ESKRIDO
Eskrido
adalah seni bela diri Filipina yang merupakan penggabungan Eskrima,
Aikido, dan Judo, juga sistem bela diri Jepang lainnya. Eskrido
diciptakan oleh Grand Master Ciriaco "Cacoy" Cañete yang merupakan
keluarga pendiri aliran bela diri bertongkat Doce Pares, Ciri-ciri dalam
tekniknya adalah menampilkan gaya khas teknik arnis-eskrima yang
digabungkan dengan kuncian-kuncian dan bantingan Jujutsu. Selain itu
eskrido bisa juga diartikan sebagai eskrima khas Doce Pares, praktisi
eskrido biasa disebut sebagai “eskridoist”, “eskridistas” atau
“eskridonauts”.
Sejarah
Ciriaco Cañete, atau
'Cacoy' sebagai panggilan yang dikenal di kalangan eskrimador, lahir
pada bulan Agustus 1919 di San Fernando kira-kira 30 kilometer di
selatan dari Cebu City, di Pulau Cebu, di wilayah Visayas Filipina. Ia
adalah anak bungsu dari dua belas bersaudara. Pada awal usia tujuh tahun
dia telah menjadi eskrimador, belajar dari saudara tertua Filemon
“Momoy” Canete yang belajar Eskrima dari ayahnya Gregorio dan para
pamannya yaitu Gavino, Pedro (dari keluarga ayah) dan Juancho (dari
keluarga ibu). Karena membuka hati dan keinginan untuk memperluas
pengetahuan dalam beladiri, beliau juga berlatih berbagai system,
Jujutsu, Tinju, Kodokan Judo, Gulat Bebas, Shorin Karate dan Aikido.
Eskrido
semakin dikenal di masa-masa th 1948 sampai 1956, Dimasa ini Cacoy
lebih mendalami Kodokan Judo di Cebu City, Maret 1956 dibawah Yuichi
Hirose (Sabuk Hitam Dan 6), Cacoy menjadi wakil resmi pelatihan Kodokan
Judo di Filipina.
Dengan usahanya yang tidak mengenal lelah, penuh
kesabaran dan pengabdian. Cacoy berhasil meningkatkan kemampuan dan
ketertarikannya dalam Judo, itu dibuktikan dg menjadi kompetitor
kejuaraan Jodo dalam tingkat Daerah maupun tingkat Nasional, di Cebu
City dan juga di Manila dari tahun 1959 sampai th 1963. Pada tahun 1957
Cacoy mendalami Gulat Bebas dan pada tahun 1963 resmi dibawah naungan
Philippine Wrestling Association. Cacoy terus memperluas pengetahuan
seni beladiri yang dia miliki, dengan belajar Kung Fu, Shorin Ryu
(Okinawa) Karate, Shotokan Karate dan Aikido sampai 1971.
Setelah
mempunyai dasar-dasar di beberapa system bela diri, Cacoy memusatkan
perhatiannya untuk menggabungkan, menciptakan dan mengembangkan satu
system yang baru, yang disebut sebagai “Eskrido”.
JOGO DO PAO
Sejarah
Banyak
sosiedade memandang pedang seperti senjata yang sakti, dan hanya
dipegang oleh ksatria. Masyarakyat biasa tidak bisa menggunakan pedang,
dan sebab itu mereka mengembankan macam-macam sistem untuk bisa bela
diri atau berkelahi dengan tangan kosong saja atau dengan alat-alat
sehari-hari. Siapa yang menggenal cerita tentang bagaimana karate muncur
di Okinawa (dan kata “karaté” berarti “tangan kosong” di dalam bahasa
Jepang) juga mengetahui bahwa sistem ini muncur bersamaan dengan kobudo,
yang meliputi teknik dengan menggunakan parang, toya, alat dibuat dari
kayu untuk menggiling padi, dll... Dengan alat-alat dan teknik ini
petani atau nelayan bisa melawan, ketika memerlukan, samurai kuat yang
menempati tanah-air mereka dan menggunakan katana-samurai atau tombak
dan pedang lain-lain perang. Di Portugal juga masyarakyat biasa
memunculkan sebuah sistem untuk membela diri menggunakan toya yang
pengembala dan petani biasanya bahwa kemana-mana, sampai beberapa tahun
yang lalu. Sistem ini dikenal dengan nama Jogo do Pau, kata “jogo”
(membaca “jogu”) berarti “teknik” dan “pau” berarti “toya”, artinya
‘teknik toya’.
Pada abad XX, di semua tempat di Portugal, tapi
lebih-lebih di Utara, masih terjadi biasanya orang-orang berkelahi
dengan toya iha pasar dan di pesta-pesta untuk merayakan Santo-Santo
katolik. Kadang-kadang satu desa melawan desa yang lain, kadang-kadang
juga seorang melawan orang yang lain, kadang-kadang satu orang melawan
banyak orang. Pada waktu itu ada banyak “puxador” (kata ini digunakan
untuk memanggil para pesilat dari Utara) dan para “varredor de feiras”
(orang-orang ini “jogador” (pesilat) terkenal yang mondar-mandir ke
pasar-pasar dan pesta-pesta untuk menggusarkan para pesilat yang lain,
dan, ketika menang, menunjukkan bahwa mereka yang terbaik). Mestre
Monteiro, seorang dari daerah Fafe, menceritakan tentang pada waktu
ayahnya masih remaja ada dua desa yang setiap hari-Minggu pergi misa di
satu gereja kecil, dan setiap laki-laki, remaja dan tua, membawa toya,
menurut adat, dan karena itu pada saat mereka berlutut di dalam misa
toya kelihatan berdiri tegak, lebih tinggi dari kepala mereka. Pada
waktu misa selesai, di tempat kosong yang dekat, para remaja dari dua
desa ini biasanya bertengkar, karena hal-hal kecil (melempar kata-kata
ke cewek dari desa yang lain, seorang laki-laki cemburu karena gadis
yang dia suka jalan dengan laki-laki yang lain, memarahi karena seorang
mengalikan air dari sawah mereka) dan mereka memecakan masalah lewat
berkelahi dengan toya. Tapi jangan pikir mereka berkelahi sembarang
tanpa aturan. Mereka mengikuti kode etik yang melarang pesilat memukul
laki-laki yang tidak membawa toya, atau laki-laki yang sudah jatuh ke
tanah. Para pesilat masih biasa menceritakan macam-macam cerita lama,
seperti contohnya tentang seorang pria bernama "Manilha", yang, pada
saat tiga orang menyerang dia di jalan, lawan mereka sampai dia menang
dan menghilankan toya dari tangan mereka dan sesudah itu dia juga buang
toyanya sendiri ke tanah. Dan cerita yang lain tentang seorang “jogador”
terbagus, dari daerah-Porto, bernama Carvalho dan bekerja jual kerbau,
yang di pasar tanggal 26 di desa-Anjeja, dekat Aveiro, bisa bertahan
sendiri terhadap kelompok yang menyerangnya, sampai dia tersandung dan
jatuh ke tanah. Pada waktu itu penyerang yang terbaik melompat ke
sampingnya, siap untuk membela dia, dan berkata ke teman-temannya jika
siapa yang ingin berkelahi seorang berani itu harus berkelahi dengan
saya dulu. Di dalam sastra juga bisa menemukan banyak cerita tentang
jogo do pau, contohnya di buku-buku dari para penulis seperti Aquilino
Ribeiro dan Miguel Torga. Mulai dari 30an jogo do pau mulai hilang. Ada
macam-macam alasan: perilaku autoritas polisi, yang, untuk menjauhi
orang-orang bertengkar babak belur, melarang orang-orang menggunakan
toya di tempat pasar; banyak laki-laki beremigrasi ke kota atau ke luar
negeri; biasanya banyak orang mulai menggunakan senjata-api, dan ini
membuat orang sudah tidak perlu bekerja keras untuk mempelajari teknik
selama banyak waktu untuk membela dira dengan toya.
Aliran-aliran
Di
Lisabon, mereka sudah mempraktekan jogo do pau, mulai dari abad XIX,
dengan aliran sendiri, yang diperkembangkan di kebun-kebun di ibu-kota
dan di organisasi seperti Ateneu Comercial de Lisboa dan Real Ginásio,
yang akhirnya berubah ke Ginásio Clube Português. Para organisasi ini
sekarang sedang mengajar. Dua aliran penting muncur, dengan teknik dan
situasi sosial dan sejarah tidak sama: “Escola do Norte” (Aliran Utara)
dan “Escola de Lisboa” (Aliran Lisabon) (yang juga dipraketk di daerah
Ribatejo dan Estremadura). Aliran ini memunculkan banyak teknik baru dan
mulai tidak memengtingkan latihan berjuang melawan banyak penyerang.
Mestres atau Pendekar-pendekar
Selama
sejarah jogo do pau ada banyak “mestre” (pendekar) terkenal di berbagai
daerah di Portugal. Kita bisa menyebut beberapa: Mestre António Nunes
Caçador, Mestre Frederico Hopffer, Mestre Júlio Hopffer, Mestre Joaquim
Baú, Mestre Calado Campos dan anaknya, Mestre Chula, Mestre Custódio
Neves, Mestre Pedro Ferreira, Mestre Elias Gameiro, Mestre Nuno Russo,
Mestre Manuel Monteiro, dll... Mestre Pedro Ferreira (lahir 26 Maret
1915 – meninggal 24 September 1996) sangat terkenal karena beliau
memperkembangkan teknik sangat baik, mengabungkan Aliran Utara dengan
Aliran Lisabon, semua aliran dikuasai olehnya. Banyak mestre yang sedang
mengajar sekarang, dahulu mereka juga murid Mestre Ferreira. Ian
melanjutkan praktek jogo do pau selama hidupnya, dan para pesilat yang
lain masih menggangap beliaun seperti pesilat sangat baik sampai beliaun
meninggal. Ian yang Mestre (Pendekar) di sekolah Ateneu Comercial de
Lisboa, sampai akhirnya beliaun menyerahkan tangun-jawab ke Mestre
Manuel Monteiro, pengantinya.
Jogo do Pau mulai proses untuk
mengorganisasi diri di nivel nasional pada waktu Mestre Pedro Ferreira
menarik para pesilat untuk mendirikan sebuah organisasi, di 1977,
bernama Associação Portuguesa de Jogo do Pau. Banyak sekolah dan
organisasi sekarang ini diorganisasi di struktur bernama Federação
Portuguesa de Jogo do Pau yang mewakili mereka. Sebagai saksi untuk
kualitas teknik baik dari sistem ini, kita bisa mengkatakan di
kompetisi-terbuka untuk perjuangan dengan toya yang terjadi di Perancis
di tahun 80an, dengan partisipasi dari sistem bela diri dari Jepang,
Vietnam, Perancis, dan negara lain-lain, para pesilat portugis jadi
juara absolut dan mereka menang setiap perjuangan yang mereka terlibat.
DAN BANYAK LAGI JENIS BELADIRI YANG ADA DI DUNIA, ADA JUGA BELADIRI TRADISIONAL YANG TIDAK BANYAK DI KETAHUI OLEH BANYAK ORANG SALAH SATUNYA ADALAH MOSSAK.
MOSSAK
Marmonccak (baca:marmonnsak) adalah suatu bela diri khas dari
tanah batak, salah satu olah raga batak yang biasa digunakan para
leluhur batak pada jaman dahulu kala, dalam menghadapi hidup
sehari-hari, baik dalam hiburan, pernafasan maupun menghadapi tantangan
dan juga untuk kesehatan manusia. Khususnya ditanah Simalungun, ilmu
beladiri khas nya adalah “Mandihar” Kini istilah Dihar telah dipersempit
pemahamannya menjadi Silat saja.
KLIK DI SINI SELENGKAPNYA.
SUMBER: http://ochie21.blogspot.com/
id.wikipedia.org/